Senin, 22 April 2013

Polemik Bahasa Pakpak

 Polemik Bahasa Pakpak
Bahasa Batak Pakpak atau Batak Dairi adalah sebuah bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara.

1. Daftar isi

2. Persebaran

Bahasa Pakpak dipakai oleh penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat di Sumatera Utara dan sebagian wilayah kabupaten Singkil daratan di Aceh.
Bahasa Pakpak juga terdapat di wilayah Parlilitan yang masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayah Manduamas yang merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah.

3. Rujukan/Referensi

  1. ^ EthnologueBahasa Singkil adalah sebuah bahasa yang tergolong dalam kelompok bahasa-bahasa Batak Utara bersama dengan bahasa Karo, Alas, Kluet dan Pakpak. Bahasa ini dipakai oleh penduduk asli kota Subulussalam dan kabupaten Singkil daratan.

    A. Kedudukan

    Sampai saat ini bahasa Singkil masih diperselisihkan keberadaannya. Sebagian Orang etnis Pakpak berpendapat bahwa bahasa ini termasuk dalam kelompok bahasa Pakpak. Namun, suku Singkil sendiri menolak pandangan ini dan mengatakan bahwa bahasa Singkil adalah bahasa yang tersendiri.
    Dalam kacamata etnis Pakpak tidak ada istilah Singkil, melainkan mereka menyebut suku Singkil sebagai suku Boang, sehingga sering salah diinterpretasikan sebagai Pakpak Boang. Ini suatu kekeliruan bagi etnis Pakpak yang sering menganggap sama dengan Suku Pakpak suak Boang. Singkil tetaplah Singkil, Singkil sangat berbeda dengan Pakpak. Hanya dari bahasalah kedua etnis ini yang banyak persamaan, di samping nama marga yang sebagian di dapatkan pada kedua belahan wilayah berbatasan ini. Selain itu hampir tidak didapati persamaan yang mencolok.

    B. Persebaran

    Bahasa Singkil adalah bahasa asli penduduk yang mendiami kota Subulussalam dan kabupaten Singkil daratan. Bahasa ini juga dapat dijumpai di beberapa desa di kabupaten Aceh Tenggara.
    Bahasa Batak Alas-Kluet adalah sebuah bahasa yang dituturkan di timurlaut Tapaktuan dan di sekitar Kutacane, Aceh. Pada tahun 2000, jumlah penutur bahasa ini mencapai 195.000 jiwa. Banyak orang menolak label "Batak" karena alasan konotasi budayanya. Sementara itu, tidak diketahui pasti apakah bahasa ini merupakan bahasa tunggal atau bukan.[1]

    C. Dialek Atau Logak

    Bahasa ini memiliki 3 dialek: dialek Alas, dialek Kluet, dan dialek Singkil atau Kade-Kade. Dialek Alas mungkin serupa dengan Bahasa Batak Karo, sementara dialek Kluet dan Singkil cenderung dekat dengan Bahasa Pakpak.[1]

    D. Rujukan/Referensi

    1. ^ a b Batak Alas-Kluat - Ethnologue.

    E. Pranala luar

  2. (Inggris) Bahasa Batak Alas-Kluet di EthnologueBahasa Kluet (Bahasa Kluet: Kluat) merupakan suatu bahasa yang termasuk kelompok bahasa Batak dalam rumpun bahasa Sumatra. Kelompok bahasa Batak terbagi menjadi 3 kelompok bahasa, yaitu bahasa-bahasa Batak Selatan, bahasa Simalungun dan bahasa-bahasa Batak Utara. Bahasa-bahasa Batak Utara meliputi 4 bahasa yaitu bahasa Alas, bahasa Karo, bahasa Kluet dan bahasa Pakpak.
    Sebahagian ahli bahasa menggabungkan bahasa Alas dengan bahasa Kluet yang disebut dengan bahasa Alas-Kluet[1]. Namun, ada pula ahli bahasa yang menganggap bahwa bahasa Alas dan bahasa Kluet adalah dua bahasa yang berbeda.
    Bila dibandingkan, antara bahasa Alas dengan bahasa Kluet memiliki banyak persamaan, juga banyak perbedaannya. Perbedaan yang mencolok adalah bahasa Alas mengucapkan huruf R secara uvular (seperti dalam bahasa Perancis) sedangkan bahasa Kluet tidak.

    F. Rujukan/Referensi

  3. ^ Alas-Kluet language
    Bahasa Pakpak
    Dituturkan di Indonesia
    Wilayah Dairi, Pakpak Bharat dan Singkil
    Jumlah penutur 1.200.000 (1991) [1]  (tidak ada tanggal)
    Rumpun bahasa
    Status resmi
    Bahasa resmi di -
    Diregulasi oleh -
    Kode-kode bahasa
    ISO 639-1 -
    ISO 639-2 -
    ISO 639-3 btd

1 komentar: