BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penyiangan merupakan salah satu langkah
dalam pengembangan koleksi yang sulit untuk dilakukan, tetapi langkah ini juga merupakan suatu proses yang penting. Penyiangan koleksi (weeding) adalah suatu
praktik dari pengeluaran atau pemindahan
ke gudang, duplikat bahan pustaka, buku-buku yang jarang di gunakan, dan bahan
pustaka lainnya yang tidak lagi di manfaatkan oleh pemustaka, dan bahan pustaka lainnya yang tidak lagi di
manfaatkan oleh pemustaka. sementara Bahan pustaka adalah salah
satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan. Nilai informasi yang
dikandung didalam suatu bahan pustaka, serta harga bahan pustaka yang relative
cukup mahal, mengharuskan perpustakaan melakukan upaya-upaya pelestarian. Upaya
pelestarian bahan pustaka di perpustakaan tidak hanya dalam hal fisik, tetapi
juga dalam hal informasi yang terkandung didalamnya. Dengan kata lain upaya
pelestarian ini dimaksudkan untuk menjaga bahan pustaka yang dimiliki agar
tidak cepat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh berbagai macam serangga,
rayap, pemakaian oleh pengguna perpustakaan, cuaca dan kondisi alam (basah,
lembab, sinar matahari dan lain-lain).
Dengan
demikian upaya pelestarian ini dapat menjaga dan melindungi bahan pustaka
supaya menjadi lebih awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih
banyak pembaca perpustakaan.
Menurut
Sulistyo Basuki dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan (1991:271-274)
disebutkan bahwa preservation atau pelestarian mencakup semua aspek usaha
melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan
pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia, metode, dan teknik penyimpannnya.
Conservation atau pengawetan terbatas pada kebijakan serta cara khusus dalam
melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut.Kebijakan
pengawetan dan pelestarian bahan pustaka suatu perpustakaan berkaitan dengan
perencanaan serta kegiatan mengurangi kerusakan bahan pustaka.
Kegiatan-kegiatan pengawasan lingkungan dan fisik materi dan gedung,
pengembangan perencanaan kesiagaan terhadap kerusakan bahan pustaka, usaha alih
media/bentuk, serta perawatan preventif dan perbaikan dituangkan dalam program
yang terpadu. Harus ditunjuk orang, bagian atau pihak tertentu yang bertanggung
jawab atas program pengawetan dan pelestarian ini, yang dapat bekerja sama
dengan berbagai pihak, termasuk di dalamnya pihak administrasi perpustakaan,
pengawas gedung (maintenance), dan pihak atasan dari instansi induk setempat.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pengguna yang meningkat dan
berubah dari waktu ke waktu, serta pengembangan koleksi perpustakaan yang
dilakukan secara terus menerus menyebabkan makin bertambah banyaknya koleksi
yang ada di perpustakaan. Sebagian koleksi pustaka
akan
berkurang manfaatnya, misalnya karena ada perkembangan baru sehingga diperlukan
edisi mutakhir. Ada koleksi pustaka yang walaupun usia terbitannya sudah tua,
tetapi nilainya makin tinggi, baik nilai ilmiahnya (intrinsik), maupun nilai
fisiknya (ekstrinsik). Koleksi pustaka tersebut merupakan karya langka, memuat
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan serta diakui sebagai akar perkembangan
ilmiah masa kini. Masalah lain adalah makin terbatasnya ruang perpustakaan
tempat menyimpan koleksi dan makin tingginya biaya pemeliharaan, sehingga perlu
mengurangi buku-buku yang benarbenar sudah tidak bermanfaat. by Han - UT Malang
/ Pokjar Pacitan. Berdasarkan hal tersebut, maka usaha penyegaran koleksi
melalui kegiatan penyiangan koleksi perpustakaan menjadi sangat penting,
terutama untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bahan pustaka sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan misi perpustakaan.
1. LANDASAN TEORI
Dalam
rangka melaksanakan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka, maka
diperlukan tenaga untuk merealisasikan kegiatan itu. Dalam kedinasan tentunya
tenaga-tenaga itu harus berada dalam suatu struktur organisasi. Berdasarkan
jenis dan besar kecilnya (ukuran) perpustakaan, maka dikemukakan beberapa model
organisasi perawatan dan pelestarian bahan pustaka.
Perawatan dan pelestarian bahan pustaka di Indonesia masih mengalami
berbagai kendala, seperti kurangnya tenaga pelestarian, belum adanya lembaga
pendidikan yang mengkhususkan daripada bidang keahlian ini, belum jelasnya
tingkat pendidikan yang dibutuhkan untuk keahlian ini. Di samping itu banyak
pimpinan
serta pemegang kebijakan belum memahami pentingnya pelestarian bahan pustaka,
sehingga mengakibatkan kurangnya dana, perhatian, dan fasilitas yang tersedia. By
Hanung Prasetya Utomo / UPBJJ-UT Malang Pokjar Pacitan
Kebutuhan
pengguna perpustakaan akan berubah dari waktu ke waktu. Di samping itu dengan
makin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka beberapa bahan pustaka menjadi
usang isinya. Untuk menjaga agar koleksi perpustakaan dapat bermanfaat bagi
penggunanya, maka selain koleksi itu perlu ditambah, koleksi itu perlu pula
disiangi. Peraturan tertulis mengenai penyiangan perlu dimiliki oleh sebuah
perpustakaan, agar pelaksanaan penyiangan konsisten dari waktu ke waktu.
1.
RUMUSAN
MASALAH
Makalah
ini akan membahas tentang:
- Prosedur Penyiangan
- Penyiangan Koleksi Bahan pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Penyiangan
Koleksi yaitu proses seleksi dan penarikan koleksi dari perpustakaan karena
suatu keperluan tertentu, karena tidak bermanfaat lagi bagi pengguna
perpustakaan yang bersangkutan, atau terjadi perubahan subjek untuk bahan
pustaka yang akan dijadikan koleksi, atau bahkan karena sangat dibutuhkan oleh
perpustakaan lain. Dalam rangka pemeliharaan bahan pustaka dan upaya kegiatan
preservasi dan konservasi informasi, Perpustakaan melakukan penyiangan koleksi
buku-buku teks yang ada di bagian layanan koleksi cadangan. Penyiangan koleksi
ini dilakukan karena tuntutan kebutuhan ruang yang terus bertambah seiring
dengan pertambahan koleksi buku teks yang terus bertambah juga jumlahnya.
Kegiatan
penyiangan koleksi buku-buku teks ini diakukan sebagai usaha untuk mengeluarkan
atau menarik buku-buku teks yang kurang pemanfaatannya, atau bahkan tidak
termanfaatkan sama sekali. Buku-buku teks tersebut biasanya adalah buku-buku
yang merupakan hadiah dari pihak luar, yang pada kenyataanya pemanfaatan bagi
users kurang atau tidak ada sama sekali. Buku-buku tersebut biasanya memiliki
subyek yang tidak sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada di
universitas. Selain itu faktor bahasa yang kurang dikenal dan tahun terbit yang
sudah tidak bisa dikatakan baru lagi, adalah faktor yang membuat buku-buku
tersebut menjadi tidak laku. By Hanung Prasetya Utomo / UPBJJ-UT Malang Pokjar
Pacitan.
Buku-buku
teks dengan kondisi yang sudah tidak bisa diselamatkan lagi atau buku rusak,
termasuk dalam kategori buku-buku yang harus disiangi. Buku-buku yang termasuk
dalam kategori buku rusak adalah buku-buku yang halamannya tidak lengkap dan
sudah tidak bisa diusahakan untuk dilengkapi, buku dengan kondisi banyak
sobekan hingga tidak bisa dipakai (brodol dan lusuh/lecek), dan kondisi-kondisi
lain yang membuat buku tersebut secara phisik tidak bisa dipajang dalam rak
buku untuk dilayangkan.
A.
Prosedur Penyiangan
1.
Menentukan persyaratan koleksi pustaka yang akan disiangi misalnya atas dasar:
usia terbit, subjek, cakupan, kandungan informasi.
2.
Menentukan jenis koleksi yang akan disiangi, misalnya buku, majalah, brosur,
leaflet, kaset rekaman, laporan tahunan/bulanan dan sebagainya.
3.
Pemilihan/seleksi koleksi pustaka yang perlu dikeluarkan/disiangi. Pada tahap
ini perlu dipertimbangkan koleksi pustaka yang dianggap sudah tidak bermanfaat
bagi pemakai perpustakaan, terutama dalam hal edisi terbitan, volume, nomor dan
subjek.
4.
Mengeluarkan kartu buku, mencabut katalog dari semua jajaran katalog, menghapus
data dari pangkalan data/katalog elektronik. by Han - UT Malang / Pokjar
Pacitan
5.
Koleksi pustaka yang disiangi diberi cap yang berbunyi: “Dikeluarkan dari
koleksi perpustakaan”.
6.
Membuat Berita Acara tentang hasil penyiangan/penghapusan untuk keperluan
pertanggungjawaban administrasi dengan dilampiri daftar bahan pustaka hasil
penyiangan.
7.
Menyimpan di gudang atau menawarkan ke perpustakaan lain yang diperkirakan
lebih membutuhkan.
Kegiatan
penyiangan koleksi buku-buku teks ini diakukan sebagai usaha untuk mengeluarkan
atau menarik buku-buku teks yang kurang pemanfaatannya, atau bahkan tidak
termanfaatkan sama sekali. Buku-buku teks tersebut biasanya adalah buku-buku
yang merupakan hadiah dari pihak luar yang pada kenyataanya pemanfaatan bagi
users kurang atau tidak ada sama sekali. Buku-buku tersebut biasanya memiliki
subyek yang tidak sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada di
universitas. Selain itu faktor bahasa yang kurang dikenal dan tahun terbit yang
sudah tidak bisa dikatakan baru lagi, adalah faktor yang membuat buku-buku
tersebut menjadi tidak laku.
Pelaksana
kegiatan penyiangan/pencabutan buku-buku adalah petugas yang ada di bagian
layanan koleksi cadangan. Karena pada tahap awal pelaksanaan penyiangan/pencabutan
adalah di bagian cadangan. Selanjutnya direncanakan proses
penyiangan/pencabutan selanjutnya diteruskan di bagian layanan buku-buku teks
yang bisa dipinjam (sirkulasi) yang pelaksanaanya akan dilakukan pada waktu dan
oleh petugas tersendiri (diproyekan). By Hanung Prasetya Utomo / UPBJJ-UT
Malang Pokjar Pacitan
Semua
buku-buku hasil penyiangan/pencabutan yang disimpan di gudang, di data oleh
petugas bagian cadangan. Dan sewaktu-waktu ada pertanyaan tentang buku-buku
tersebut, data dan buku siap untuk diberikan/dilayankan. Proses selanjutnya
(proses akhir) dari kegiatan penyiangan/pencabutan buku-buku yang kurang atau
tidak dipakai sama sekali, akan dibicarakan di tingkat pimpinan perpustakaan
dan universitas lebih lanjut. Apakah akan di selamatkan informasinya (alih
media), disumbangkan atau dihanguskan data dan phisiknya
Fungsi
dari kegiatan konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan
pelestarian bahan pustaka adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi melindungi, adalah untuk melindungi bahan pustaka supaya terjaga
kelestariaannya sehingga dapat digunakan lebih lama
2.
Fungsi pengawetan, untuk membuat bahan pustaka menjadi lebih awet dan tahan
lama
3.
Fungsi Kesehatan, adalah terjaga kebersihannya sehingga petugas maupun pengguna
perpustakaan terjaga kesehatannya
4.
Fungsi pendidikan, adalah melatih atau mendidik pengguna untuk lebih
memperhatikan penggunaan dan perlakuan terhadap bahan pustaka
5.
Fungsi kesabaran, adalah melatih kesabaran karena untuk merawat bahan pustaka
diperlukan kesabaran yang besar
6.
Fungsi sosial, adalah mampu menciptakan komunikasi dan hubungan dengan pihak
luar
7.
Fungsi ekonomi, adalah menghemat anggaran dalam kegiatan pemeliharaan bahan
pustaka
8.
Fungsi keindahan, karena dengan kerapian dan kebersihan bahan pustaka maka akan
tercipta keindahan sehingga pengguna akan merasa senang
B. Penyiangan Bahan Pustaka
Penyiangan bahan pustaka atau weeding yaitu upaya
mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena tidak diminati terlalu banyak
eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun koleksi itu tidak relevan. Koleksi
yang dikeluarkan ini dapat diberikan ke perpustakaan lain , atau dihancurkan
untuk dibuat kertas lagi.
Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru . pemilihan bahan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan dan guru, kemudian untuk dipisahkan atau dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.
Adapun alasan dilakukannya bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi adalah sebagai berikut:
Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru . pemilihan bahan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan dan guru, kemudian untuk dipisahkan atau dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.
Adapun alasan dilakukannya bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi adalah sebagai berikut:
- Bahan pustaka yang isinya sudah tidak sesuai lagi
- Edisi dan cetakan lama
- Bahan pustaka yang rusak dan tidak dapat diperbaiki
- Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap
- Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak
Dengan
melakukan proses penyiangan bahan pustaka ini perpustakaan bertujuan untuk
memelihara ke-up-date-an, keaktifan dan manfaat koleksi tersebut yang merupakan
refleksi dari sasaran dan tujuan perpustakaan. Dan solusi dari bahan pustaka
yang disiangi yaitu dengan cara menjualnya, pertukaran antar perpustakaan, atau
memberikan hadiah kepada yang membutuhkannya.
Adapun prosedurnya menurut sebagai berikut:
Adapun prosedurnya menurut sebagai berikut:
- menentukan persyaratan koleksi yang akan disiangi misalnya atas dasar usia terbit, subjek, cakupan atau kandungan informasi
- Menentukan jenis koleksi yang ingin disiangi seperti buku, majalah, brosur, kaset rekaman, laporan tahunan.
- Mengeluarkan kartu buku, mencabut katalog dari semua jajaran katalog, dan menghapus data dari pangkalan data/ opac.
- Koleksi perpustakaan yang disiangi diberi cap yang berbunyi: “dikeluarkan dari koleksi perpustakaan”.
- Membuat berita acara tentang penyiangan koleksi untuk keperluan administrasi dengan dilampiri daftar bahan pustaka hasil penyiangan.
- Menyimpan koleksi hasil penyiangan tersebut digedung atau bisa ditawarkan ke perpustakaan lain yang membutuhkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perawatan
dan pelestarian bahan pustaka dilakukan dengan tujuan melestarikan kandungan
informasi bahan pustaka.
Dalam
rangka melaksanakan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka maka
diperlukan tenaga untuk merealisasikan kegiatan itu. Dalam kedinasannya
tentunya tenaga – tenaga itu harus berada dalam suatu struktur organisasi.
Dalam
rangka pemeliharaan bahan pustaka dan upaya kegiatan preservasi dan konservasi
informasi, Perpustakaan melakukan penyiangan koleksi buku-buku teks. Penyiangan
koleksi ini dilakukan karena tuntutan kebutuhan ruang yang terus bertambah
seiring dengan pertambahan koleksi buku teks yang terus bertambah juga
jumlahnya.
Tujuan
dari kegiatan konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan
pelestarian bahan pustaka adalah sebagai berikut:
-
Menyelamatkan nilai informasi suatu dokumen
-
Menyelamatkan fisik dari suatu dokumen
-
Mengatasi kendala kekurangan ruang
-
Mempercepat proses temu balik informasi
DAFTAR PUSTAKA
1.
Qalyubi, Syihabuddin, dkk. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan IPI F.Adab UIN Suka, 2003
2.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar